David menjelaskan, biasanya membuat website dinamis itu membutuhkan tim. Perusahaan-perusahaan, misalnya, terpaksa meminjam jasa orang lain. Alasannya, banyak bahasa program yang harus dipecahkan. ''Dan, itu tidak semua orang bisa, meski dia paham komputer,'' katanya.

Software itu menggunakan program dasar PHP dan My SQL. Sangat mudah diaplikasikan. Siapa pun bisa membuat, merawat, dan mengoperasikan. Yang terpenting adalah bahan yang dimasukkan untuk website jelas.
Misal, sebuah apotek ingin membuat situs tentang laporan keuangan. Apotik tersebut cukup memahami seluk-beluk persoalan keuangan. Di antaranya, pergudangan yang meliputi jenis, jumlah, dan stok obat. Kemudian, pembukuan uang keluar dan masuk.
Kalau bahan-bahan itu dikuasai, tinggal mengaplikasikannya menjadi website. Caranya adalah menggunakan software tersebut. "Pengaplikasiannya dengan software itu juga tidak sulit,'' ujar dia.
Dengan begitu, perusahan atau perorangan tidak membutuhkan tim untuk membuat dan mengoperasikan website. Semua bisa dilakukan sendiri dengan software itu. ''Jadi, lebih hemat. Ini kelebihan dari hasil karya saya,'' ungkap David.
Sebelumnya, karya itu pernah dilombakan di kontes software se-Indonesia tiga bulan lalu. Hasilnya, David masuk lima besar. Buntutnya, banyak perusahaan yang meminati software tersebut karena bisa menghemat biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar